Dulu awal kali saya kenal reksa dana dan memutuskan untuk investasi di reksa dana karena saya pikir saya tinggal menaruh saja uang layaknya menabung. Saya yang bermodal kecil waktu itu dan tidak paham teknik analisis cocok dengan reksa dana.
Saya tinggal menyerahkan ke manajer investasi dan mereka yang mengelola, saya terima return saja. Bingung ya? Oleh karena itu saya mau membahas tentang apa itu investasi reksa dana.
Jadi investasi di reksa dana itu sebagai salah satu alternatif. Banyak memang instrumen investasi, seperti investasi saham (saya sudah mengulas panduan dasar lengkap tentang belajar investasi saham), investasi emas, investasi deposito, dan termasuk salah satunya investasi reksa dana.
Mungkin orang tidak frontal ya responnya terhadap reksa dana dibandingkan terhadap saham. Orang kebanyakan kalau mendengar investasi saham itu asosiasinya judi, mengerikan, merugikan.
Kalau reksa dana agaknya saya tidak banyak mendengar seperti itu. Nah coba kita simak sebenarnya reksa dana itu bagaimana.
Berikut ini saya sertakan pengertian reksa dana yang saya kutip dari Bursa Efek Indonesia.
Berdasar UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27, Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Dari definisi diatas kita bisa tahu bahwa:
- Reksa dana adalah wadah
- Berisikan dana masyarakat yang dikumpulkan
- Manajer investasi yang mengelola dana tsb
Analoginya seperti ini.
Anda ingin menginvestasikan uang Anda di perusahaan ABCD tapi Anda punya kendala: kurang pengetahuan dan waktu terbatas. Lalu ada lagi teman Anda yang ingin investasi di obligasi tapi punya kendala uangnya tidak cukup untuk beli obligasi.
Kemudian saya datang menawarkan bantuan kepada Anda dan teman Anda. Biarkan saya yang mengelola uangnya, akan saya kelola untuk saya tempatkan di saham dan obligasi. Anda dan teman Anda tinggal memantau perkembangan kinerja saya.
Nah kurang lebih begitu. Jadi, ketika Anda investasi reksa dana, sejatinya Anda telah menitipkan uang Anda kepada manajer investasi untuk dikelola.
Kenapa harus dititipkan ke manajer investasi?
Karena kita mempunyai modal yang terbatas sehingga tidak bisa diversifikasi. Karena kita mempunyai waktu yang terbatas untuk memantau sendiri. Karena kita kurang pengetahuan terkait instrumen investasi (misal saham). Jadi kita serahkan saja ke manajer investasi. Mereka mempunyai kewenangan untuk mengelola dana masyarakat.
Memangnya manajer investasi bisa dipercaya?
Tenang saja, selama mereka terdaftar di Bursa Efek Indonesia modal Anda akan dijamin. Anda bisa melihatnya di website resmi OJK. Dalam investasi reksa dana, manajer investasi memegang peranan vital dalam meningkatkan modal Anda.
Sejauh ini sudah paham? Ini saya tunjukkan contoh email konfirmasi pembelian dan penjualan reksa dana saya di Bareksa. Saya membeli reksa dana Simas Saham Unggulan yang merupakan produk dari manajer investasi Sinarmas Asset Management. Saya membeli dengan modal Rp 400.000. Kemudian saya jual reksa dana yang telah saya beli sebanyak 844,7 unit.
(Penyebutan berbagai produk reksa dana hanya sebagai pembelajaran. Tidak ada maksud untuk mengajak membeli produk tsb.)
“Mas, maksudnya unit itu gimana ya?”
Oke, sekalian saja ya saya sampaikan istilah-istilah yang biasa ditemui dalam reksa dana. Anda harus paham dengan istilah-istilahnya agar bisa mengambil keputusan yang matang.
Istilah-istilah dalam reksa dana
Manajer Investasi
Pihak yang berwenang dan bertugas untuk mengelola dana investor. Dana tersebut yang akan mereka kelola untuk ditempatkan dalam surat berharga untuk mengembangkan modal investor. Manajer Investasi mempunyai izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
Jadi mereka ini yang menerbitkan produk-produk reksa dana. Produk reksa dana didasarkan pada alokasi modal yang ditempatkan oleh MI sehingga ada berbagai macam produk reksa dana yang ditawarkan.
Bank Kustodian
Lembaga keuangan yang mendapat persetujuan dari OJK untuk melakukan tugas sebagai administrator, pengawas, dan menjaga aset reksa dana. Dana masyarakat disimpan di bank kustodian, jadi pasti aman.
Agen Penjual Reksa dana (APERD)
Pihak yang mendapat izin dari OJK untuk menjadi saluran distribusi reksa dana. Anda bisa melihat daftar institusi yang merupakan APERD resmi di webite OJK.
NAB (Nilai Aktiva Bersih)
Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM). Itu menunjukkan jumlah dana yang dikelola oleh suatu reksa dana yang mencakup kas, deposito, saham dan obligasi. Nilai aktiva bersih ini tidak menggambarkan harga suatu reksa dana.
Makin besar nilai NAB semakin besar juga kepercayaan masyarakat terhadap suatu reksa dana. Lalu untuk harga reksa dana biasa disebut NAB/UP. Untuk menghitungnya Anda tinggal membagi jumlah dana kelolaan dengan jumlah unit penyertaan.
Unit Penyertaan
Satuan transaksi yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor dalam reksa dana. Kepemilikan UP ini bisa diketahui dari surat konfirmasi yang dikirimkan oleh bank kustodian.
Prospektus
Informasi gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan yang berfungsi sebagai informasi untuk masyarakat. Informasi itu yang akan membuat masyarakat tertarik membeli produk reksa dana.
Subscription
Pembelian reksa dana biasa disebut dengan subscription. Dalam setiap pembelian itu akan ada fee yang dikenakan kepada investor.
Redemption
Penjualan reksa dana biasa disebut dengan redemption. Dalam setiap penjualan juga ada fee yang dikenakan kepada investor.
Switching
Transaksi pengalihan dari reksa dana satu ke reksa dana yang lain. Investor tidak perlu melakukan redemption untuk berpindah ke reksa dana yang lain.
Nah itu mungkin beberapa istilah yang perlu Anda ketahui. Sebenarnya masih banyak istilah yang ada dalam investasi reksa dana, tapi untuk dasarnya setidaknya Anda perlu paham beberapa hal diatas.
Jenis-jenis reksa dana
Selanjutnya ini yang penting. Anda harus paham ada apa saja reksa dana itu, karena ada beberapa jenisnya. Jujur saja dulu awal kali saya kenal reksa dana cukup bingung dengan banyaknya jenis ini. Saya lebih mudah memahami dengan melihat tingkat return dan alokasi asetnya. Lebih lengkapnya saya sampaikan dibawah.
Reksa dana Pasar Uang
Reksa dana yang menempatkan dana kelolaan pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuan utama adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Reksa dana Pendapatan Tetap
Reksa dana yang menempatkan dana kelolaan sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksa dana ini memiliki resiko relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
Reksa dana Saham
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Resikonya lebih tinggi daripada jenis pasar uang dan pendapatan tetap karena investasinya dilakukan pada saham, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Reksa dana Campuran
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang.
Sebenarnya ada jenis reksa dana lain lagi, tapi yang paling umum adalah 4 jenis itu. Saya dulu awal kali beli reksa dana adalah jenis pendapatan tetap. Ya saya pikir bisa dapat keuntungan yang stabil begitu sesuai namanya. Hehe Tapi akhirnya saya tergoda untuk lebih memilih reksa dana saham karena menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Apapun yang Anda pilih tentu nanti ada resikonya, jadi jangan asal pilih. Di bab selanjutnya saya akan membahas bagaimana memilih reksa dana yang cocok untuk kebutuhan Anda.
Cara kerja reksa dana
Oke, Anda sudah paham beberapa istilah dalam reksa dana, dan juga paham jenis-jenis reksa dana. Maka selanjutnya mungkin Anda masih bingung dengan cara kerja reksa dana. Jadi saya coba bantu merangkai berbagai penjelasan sebelumnya diatas untuk memahami bagaimana sih sebenarnya cara kerja reksa dana itu.
Darimana dapat untungnya?
Satu pertanyaan paling penting. Bagaimana kita bisa untung dari reksa dana. Sederhana saja, ketika Anda membeli produk reksa dana yang mempunyai harga Rp 1.000 per unit dan Anda menjualnya ketika harga naik menjadi Rp 1.500 per unit. Saat itulah Anda mendapat untung.
Jika kita beli produk reksa dana saham, apakah kita mendapatkan dividen seperti investasi saham? Tidak. Dividen itu tidak akan masuk langsung ke rekening Anda, melainkan masuk dalam portofolio manajer investasi. Dan sudah barang tentu dana tsb akan dikelola kembali untuk diletakkan dalam aset berharga.
Jadi keuntungan yang Anda dapatkan hanyalah berasal dari capital gain atau peningkatan harga. Lalu apa yang mempengaruhi kenaikan harga produk reksa dana? Ada beberapa sebab atau hal yang mempengaruhi sebuah harga reksa dana naik atau turun.
Apa penyebab harga reksa dana naik turun?
Prinsip utama berubahnya harga reksa dana adalah berubahnya jumlah dana kelolaan manajer investasi di produk reksa dana tsb. Yang bisa membuat dana kelolaan bertambah dan berkurang adalah:
- Bertambahnya dana yang disetor oleh masyarakat ke manajer investasi melalui produk reksa dana.
- Bertambahnya nilai portofolio yang dikelola oleh manajer investasi.
Ilutrasinya begini:
Ada manajer investasi yang mempunyai produk reksa dana saham ABCD dengan dana kelolaan Rp 100 juta dan jumlah unit penyertaan sebanyak 100.000 unit. Maka harga per unit adalah Rp 1.000. Kemudian Anda beli reksa dana ABCD sejumlah 10.000 unit atau sama dengan Anda menyerahkan dana sebesar Rp 10 juta untuk dikelola manajer investasi. Artinya dana kelolaan MI tsb menjadi Rp 110 juta.
Maka sekarang berapa harga per unit reksa dana ABCD? Ya, harganya menjadi Rp 1.100/unit.
Kemudian ternyata nilai portofolio manajer investasi meningkat karena saham yang dimiliki naik harganya. Katakanlah misal nilai portofolio awal di efek saham adalah Rp 80 juta dan meningkat menjadi Rp 90 juta. Maka ada penambahan Rp 10 juta dalam dana kelolaan manajer investasi.
Maka sekarang berapa harga per unit reksa dana ABCD?
Nilai dana kelolaan awalnya Rp 110 juta lalu bertambah Rp 10 juta lagi. Sekarang jumlahnya menjadi Rp 120 juta. Maka harga per unit reksa dana adalah (Rp 120 juta/100.000 unit) Rp 1.200. Nah, harga reksa dana yang semula adalah Rp 1.000 sekarang sudah naik menjadi Rp 1.200 (meningkat 20%).
Lalu bagaimana ceritanya bisa turun harga reksa dananya? Berarti ada pengurangan jumlah dana kelolaan. Kok bisa? Berarti ada investor yang menjual unit penyertaan reksa dananya, atau nilai portofolio yang dikelola manajer investasi menurun.
Oke semoga Anda bisa memahami ilustrasi yang saya sampaikan.
Oh ya, Anda tidak perlu khawatir dan bingung ketika mau menjual unit penyertaan reksa dana Anda. Berbeda dengan saham yang harus menunggu dulu ada orang lain mau untuk membeli. Dalam investasi reksa dana, manajer investasi berkewajiban untuk membeli kembali unit penyertaan yang dijual oleh investor.
F.A.Q
1. Mas, katanya reksa dana itu untuk yang modalnya kecil ya?
Sebenarnya tidak begitu sepenuhnya. Misalnya di reksa dana saham yang mayoritas dana kelolaan dimasukkan dalam instrumen saham. Apakah itu berarti kita tidak bisa investasi saham langsung tanpa melalui manajer investasi? Untuk investasi saham Anda cukup memulainya dengan modal Rp 100.000. Jadi tidak melulu modal kecil harus investasi di reksa dana.
2. Kalau tidak punya NPWP gimana?
Berdasar pengalaman saya dulu membuka akun di Bareksa, saya tidak mempunyai NPWP dan tetap bisa mendaftar serta bertransaksi. Di Ipotfund (Indopremier) juga saya tidak menggunakan NPWP tetap bisa kok. Kalau di marketplace/APERD reksa dana lainnya saya kurang tau.
3. Apakah bisa switching beda Manajer Investasi?
Anda harus switching reksa dana dalam Manajer Investasi yang sama. Anda tidak bisa switching di reksa dana yang berbeda Manajer Investasi. Jika Anda ingin berpindah Manajer Investasi maka Anda harus menjual reksa dana yang telah Anda miliki dulu. Setelah itu Anda beli di Manajer Investasi baru yang ingin Anda beli produknya.
Baiklah, sekian pembahasan tentang apa itu reksa dana yang semoga saja bisa membuat Anda sedikit paham tentang investasi reksa dana. Kok sedikit? Iya karena masih ada 2 bab lagi dalam panduan lengkap belajar investasi reksa dana ini. Jika di bab ini masih ada yang bingung, silahkan ditanyakan di kolom komentar ya.
Jika tidak ada, silahkan Anda lanjutkan membaca bab selanjutnya…
Referensi data tambahan: