dividen-atau-capital-gain-aturportomu

Hanya Kejar Dividen Saham? Coba Simak Fakta Ini

Jika disuruh memilih, mana yang akan Anda pilih antara memburu dividen atau capital gain? Jika Anda belum paham apa itu dividen dan capital gain silahkan baca artikel panduan belajar saham.

Kebanyakan investor saham yang baru masuk ke dunia saham pasti akan mengincar dividen. Mereka beli saham yang dalam waktu dekat akan membagikan dividen. Atau biasanya, mereka berpikiran bahwa bisa memenuhi kebutuhan hidup di masa tua maupun di masa sekarang dengan mengandalkan dividen.

 

Mengapa investor lebih memilih dividen dibandingkan capital gain?

Hhmm, singkatnya sih mungkin karena lebih mudah saja. Kalau mengejar capital gain kan bayangannya nanti akan ribet pilih sahamnya. Jadi lebih mudah mengandalkan dividen saja.

 

Oke, apakah salah mengandalkan dividen?

Saya tidak mengatakan itu hal yang salah, karena wajar saja jika kita berharap demikian. Tapi saya ingin menunjukkan satu hal yang mungkin bisa jadi pertimbangan Anda.

 

Sebelumnya saya sampaikan bahwa yang saya gunakan sebagai contoh ini hanya untuk pembelajaran. Bukan bermaksud mengajak untuk membeli atau tidak membeli. Segala keputusan berinvestasi pada saham merupakan tanggung jawab Anda pribadi.

 

Disini saya menggunakan contoh saham dengan kode PGAS (Perusahaan Gas Negara Tbk). Saya contohkan semisal saya beli saham PGAS di tahun 2014. Di tahun tsb katakan saya dapat di harga Rp 5.000 per lembar. Saya membeli sebanyak 200 lot, berarti modal yang saya keluarkan adalah Rp 100 juta.

Saya ingin mendapatkan dividen tiap tahunnya, sehingga saya bisa tenang menikmati hasil dari investasi saham saya. Saya tidak perlu memantaunya lagi karena PGAS rutin membagi dividen untuk pemegang sahamnya.

 

Oke, sekarang mari kita berhitung…

 

Dividen yang saya dapatkan tiap tahunnya adalah:

Tahun

Nominal dividen/lembar

Jumlah lembar dimiliki

Jumlah dividen yang didapat

2014

210,4

20.000

Rp 4.208.000

2015

144,84

20.000

Rp 2.896.800

2016

91,32

20.000

Rp 1.826.400

2017

75,18

20.000

Rp 1.503.600

2018

31,61

20.000

Rp 632.200

Total

Rp 11.067.000

 

Total dividen yang saya dapatkan selama 5 tahun sejak tahun 2014 hingga 2018 adalah Rp 11.067.000.

Cukup banyak ya?

Nah sekarang coba kita bandingkan dengan penurunan nilai modal saya. Walaupun belum saya jual, atau bisa dikatakan potensi capital loss, tapi setidaknya ada penurunan nilai modal.

Berapa penurunannya?

Tahun 2019 ini harga saham PGAS adalah kisaran Rp 2.300. Maka itu artinya modal saya yang awalnya Rp 100 juta, kini menjadi Rp 46 juta!

 

Jika ditambahkan dengan total dividen yang sudah saya dapatkan maka total dana saya di portofolio adalah Rp 57.067.000. Berarti ada penurunan kan? Modal saya secara potensi mengalami penurunan sebanyak kira-kira Rp 43 juta.

 

……..Atau sama dengan -43%!

via conversionxl

Nah, Anda bisa bayangkan sendiri kira-kira bagaimana yang saya rasakan jika ada kondisi demikian. Oke lah saya mendapatkan dividen tiap tahun, tapi nilai portofolio saya secara keseluruhan mengalami penurunan.

 

“Halah mas, kan bisa naik lagi nanti harganya.”

 

Anggap saja saya memang punya sahamnya ya hehe

Maka akan saya jawab: “saya sudah bersabar sejak 2015 hingga saat ini untuk menunggu harga naik kembali ke harga saya beli.”

 

Terkait harga saham PGAS akan bisa naik ke harga sekitar Rp 5.000 lagi atau tidak, saya juga kurang tahu. Kita lihat saja perkembangan kinerjanya bagaimana. Yang saya paparkan disini hanyalah historis harganya.

 

Sebenarnya dividen itu bisa dikatakan sebagai pemanis. Coba kita lihat lagi apa yang dikatakan oleh Lo Kheng Hong:

“Tapi sebetulnya deviden Rp 7,12 milyar yang dibagikan ke saya jumlahnya terlampau kecil jika dibandingkan dengan capital gain yang saya peroleh dari saham-saham yang saya miliki,” ucapnya.

 

Jadi, dengan adanya fenomena demikian tentu Anda sudah mengerti apa jawaban dari: pilih dividen atau capital gain?

 

Tapi satu hal juga yang perlu digaris bawahi. Mengejar dividen bukan suatu hal yang salah, karena memang itu salah satu cara mendapatkan keuntungan dari saham. Tapi jangan hanya mengandalkan dividen saja. Jika memang Anda mau mendapatkan keuntungan dari saham, maka Anda perlu mengejar capital gain juga.

 

Saya sudah membuat ebook tentang tips mendapatkan keuntungan maksimal dari dividen saham. Anda bisa mendownloadnya.

Sekian dulu yang saya sampaikan. Semoga membantu Anda dalam menambah wawasan terkait investasi saham. Jangan lupa share ya agar makin banyak orang yang mengetahui hal ini.

Mau berpendapat?