siapa saja yang bisa menjadi investor saham

Investasi Saham: Sopir Taksi hingga Satpam Pun Bisa

Anda mungkin masih tidak percaya bahwa seorang sopir taksi bisa investasi saham. Atau bahkan seorang satpam yang bisa investasi saham. Tapi mau tidak mau Anda harus percaya.

Di jaman yang serba digital sekarang ini hampir tidak ada yang bisa membatasi seseorang untuk mengakses investasi saham. Tidak peduli apa latar belakang pendidikan Anda, pekerjaan Anda, waktu yang Anda miliki, atau dimana tempat Anda berada. Semuanya punya kesempatan yang sama.

 

Salah satu yang membuat saya termotivasi pada awal kali masuk ke dunia saham salah satunya adalah karena membaca kisah dari orang-orang ini. Saya mau megangkat kembali kisah orang-orang berikut ini untuk mengambil pelajaran yang bisa kita terapkan.

Jadi, ada 3 orang yang saya sampaikan kisahnya disini. Dan saya hanya mengutip dari pemberitaan di media, karena sebenarnya kisah mereka sudah banyak diliput. Kemudian saya akan mengupas kira-kira hal apa yang bisa kita teladani dari keberhasilan mereka.

Oke, langsung saja…

siapa saja yang bisa menjadi investor saham

Untara Hadi, mantan sopir taksi dengan aset 500 juta

 

Profil singkat

Untara Hadi, 58 tahun (tahun 2016). Merupakan seorang pegawai di PT Primus Indonesia, dia bekerja disana dari tahun 1995 – 2001. Gajinya sebesar 1,2 juta per bulan. Kemudian dia menjajal profesi sebagai supir taksi Gamya di tahun 2001. Namun itu hanya sebentar saja karena dia tidak betah.

 

Pencapaian

Dari investasi yang dimulai tahun 2001 hingga 2016 dia mempunyai aset 500 juta dari modal awal 50-an juta. Hingga akhirnya dia memperoleh Most Award 2016 kategori Most Loyal Customer dari Nicky Hogan, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Untara menikmati masa tuanya dari pasar modal. Dia mendapatkan dividen untuk kebutuhan sehari-hari. Nilainya sekitar puliuhan juta per tahun.

 

Cara yang dilakukan

Saya langsung ambil poin-poin saja dari apa yang dilakukan Pak Untara Hadi.

  • Selama masih bekerja, dia menyisihkan gajinya untuk disimpan di deposito
  • Awal kali investasi reksadana pendapatan tetap di 2001
  • Mencari informasi dan rujukan mengenai instrumen investasi lain yang returnya lebih tinggi, dan akhirnya berlabuh ke saham
  • Dia membeli buku tentang saham dan pasar modal lalu mempelajarinya
  • Tahun 2003, dia menarik deposito dan reksadana pendapatan tetap untuk beli saham
  • Dia selalu memutar gain, diputar terus untuk membeli saham untuk trading jangka pendek dan investasi jangka panjang
  • Senantiasa mengubah portofolio saham yang dianalisanya dari kondisi keuangan perusahaan, proyeksi bisnis atau aksi korporasi
  • Menambah jumlah saham yang prospektif dan melepas perlahan-lahan saham yang diprediksi turun

Sumber: SWA.co.id

siapa saja yang bisa menjadi investor saham

Aab Abdullah, modal 3 juta untung hingga 180 juta

 

Profil singkat

Aab Abdullah, kelahiran 1967, bekerja sebagai sopir taksi sejak 2011 di perusahaan taksi di Indonesia. Dia rutin mangkal di kantor Bursa Efek Indonesia. Dia tertarik karena sering terpapar pesan tentang investasi saham.

 

Pencapaian

Mendapatkan MOST Inspiring Customer 2016. Keuntungan yang pernah dicapai, dia mendapat 300 ribu dalam 3 minggu kemudian capaian tertingginya 11 juta dalam 3 hari. Dari berbagai keuntunganya dari saham, dia bisa membeli sebuah mobil. Dan dengan mobilnya itu dia bekerja sebagai sopir berbasis aplikasi.

 

Cara yang dilakukan

  • Awal kali mengenal saham dari event “Yuk Nabung Saham” di BEI
  • Sering mengikuti kelas-kelas trading dan fokus melihat perkembangan pasar
  • Senantiasa menambah pengetahuan, jeli melihat resiko dan peluang
  • Kunci investasi saham Aab Abdullah: “Merah tahan, Hijau jual”
  • Tidak cepat-cepat ambil keuntungan, bersabar dalam investasi

 

Sumber: KOMPAS

siapa saja yang bisa menjadi investor saham

Suherman, mampu membiayai adiknya kuliah

 

Profil singkat

Suherman adalah seorang satpam di Mandiri Sekuritas. Dia mengenal investasi saham dari pengamatan terhadap aktivitas di sekitar lingkungan kerjanya.

 

Pencapaian

Awal 2017 portofolio Suherman sekitar 90 juta. Setahun kemudian nilai portofolionya menjadi sekitar 140 juta. Dia menggunakan keuntungan dari saham untuk membiayai kuliah adiknya serta untuk membantu keluarga.

 

Cara yang dilakukan

  • Mulai mengenal saham tahun 2008, awalnya hanya coba-coba
  • Berkat dorongan atasannya, dia benar-benar memberanikan diri masuk saham di 2010
  • Masuk dengan deposito awal 8 juta
  • Tidak ribet dengan analisa teknikal atau fundamental, dia hanya modal percaya dan pengetahuan umum yang diperoleh setiap hari dari surat kabar
  • Pernah mendapat kerugian, dan akhirnya tahu bahwa harus membatasi resiko, dan juga membatasi harapan untung terlalu tinggi
  • Membagi porsi, 80% untuk menabung saham, dan 20% untuk trading jangka pendek
  • Kalau sudah untung antara 10%-15%, dia alihkan ke saham lain yang lebih murah

 

Sumber: KOMPAS

Pelajaran yang bisa diambil

 

Dari berbagai kisah mereka, kita bisa mengambil beberapa pelajaran. Hal yang menurut saya penting adalah:

 

  1. Segera mulai

Kira-kira saat ini apa yang membatasi diri Anda untuk memulai?

  • Usia? Pak Untara Hadi memulainya di usia sekitar 50-an tahun
  • Profesi? Pak Aab adalah sopir taksi dan Pak Suherman adalah seorang satpam
  • Modal? Pak Aab memulainya dengan 3 juta

 

Jika 3 hal diatas bukan yang membatasi Anda, berarti biangnya adalah KE-MAU-AN. Kalau kita banyak alasan ya apapun bisa dijadikan batasan. Akhirnya tidak akan ada yang namanya permulaan. Investasi saham itu bukan untuk kalangan bermodal besar saja, bukan untuk bos-bos besar saja.

Investasi saham (saat ini) sudah bisa memberikan kesempatan yang terbuka lebar untuk SIAPAPUN yang mempunyai tekad. Mulai dari pendaftaran hingga bertransaksi, bahkan modal sekalipun, seharusnya sudah bisa dijangkau oleh semua kalangan.

Jika Anda mau mengupas lebih dalam tentang saham, silahkan Anda pelajari ulasan saya di langkah belajar saham.

 

  1. Belajar dan praktek

Tidak ada yang namanya sukses instan. Bahkan membuat mie instan pun butuh proses kan?

Ketiga orang diatas tadi melewati masa-masa itu juga. Mereka belajar, entah membaca buku, mengikuti kelas trading, atau bahkan membaca berita di koran. Banyak sekali media pembelajaran yang bisa Anda gunakan.

 

Kemudian jangan lupa untuk praktek. Teori tanpa praktek ya tidak akan menghasilkan apa-apa. Jika Anda praktekkan teori atau pemahaman yang Anda dapatkan, maka Anda akan tahu mana yang benar mana yang salah, mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan. Jika tidak praktek hanya karena takut rugi, Anda tidak akan beranjak kemanapun.

 

  1. Membatasi resiko

Dalam investasi saham, maupun investasi lainnya, bahkan dalam dunia bisnis sekalipun, selalu ada yang namanya resiko. Hal itu tidak akan bisa dihilangkan namun bisa diminimalisir atau dibatasi. Seperti halnya yang dilakukan oleh ketiga orang tadi. Bentuknya bisa beberapa macam, seperti:

  • Mengevaluasi portofolio, mana yang memberikan keuntungan dan mana yang membuat rugi. Jika dianalisa justru akan semakin rugi maka dijual, dan sebaliknya.
  • Membuat diversifikasi. Mungkin isitlahnya adalah jangan fanatik terhadap satu saham tertentu. Saham itu selalu naik turun, maka membagi modal ke beberapa saham adalah alternatif membatasi resiko.
  • Membagi porsi modal. Berapa persen untuk investasi dan berapa persen untuk trading. Jangan lupa juga untuk mengatur alokasi dana untuk pengeluaran dan hal-hal lain diluar investasi agar manajemen keuangan Anda tidak berantakan.

 

  1. Bersabar

Ini yang kadang luput dari kita. SABAR. Seringkali karena ingin untung cepat maka ketika harga saham masih turun, kita buru-buru menjualnya. Selama kita sudah yakin dengan analisa yang kita lakukan maka langkah selanjutnya adalah sabar menunggu. Semuanya butuh proses.

Ketiga orang diatas baru bisa menikmati keuntungan dari jerih payahnya berinvestasi saham setelah bertahun-tahun. Mereka terus praktek dan belajar, dan melatih mental mereka untuk bersabar menunggu. Jika Anda tidak bisa melakukan hal itu, Anda hanya akan menanggung banyak kerugian di saham.

 

 

Sebenarnya banyak mungkin pelajaran yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam investasi saham dari kisah 3 orang diatas. Anda bisa membaca-baca lagi kisah mereka atau mungkin ada lagi orang lain yang kurang lebih sama. Hal itu akan membantu percepatan pemahaman Anda dan membangun mental Anda dalam investasi saham.

 

Sekian dulu yang bisa saya ulas, jika ada yang bisa Anda tambahkan silahkan sampaikan di kolom komentar. Dan terakhir, SIAPAPUN Anda, BERAPAPUN modal Anda, tidak akan ada yang bisa membatasi diri Anda untuk masuk ke dunia saham. Semoga Anda juga bisa mendapatkan keuntungan seperti kisah 3 orang diatas.

Mau berpendapat?