Jika Anda menginginkan suatu kondisi dimana hari ini Anda beli saham lalu besok langsung naik, maka jadilah dukun. Harga saham itu wajar kalau naik turun, dan Anda tidak bisa selalu meminta langsung naik. Kita hanya menganalisa mana saham yang berpotensi naik. Masalah waktu, serahkan pada mekanisme pasar. Jika memang emiten itu menarik, pasti akan ada banyak yang beli kok.
Lalu apa yang harus dilakukan ketika harga saham malah turun ketika dibeli?
Jawabannya sederhana. Sabar saja.
“Sudah -10% loh mas ini. Yang satunya -20%. Gimana mas, bingung saya….”
Hhmmm….
Sepertinya ada yang salah dengan diri Anda. Kok bisa minus segitu banyaknya. Oke, coba kita evaluasi beberapa hal, mestinya ada yang salah. Ini berdasar pada pengalaman saya, karena saya juga pernah rugi.
Ada beberapa hal yang saya pertanyakan dan mungkin bisa menjadi bahan untuk evaluasi investasi saham Anda. Sebelum Anda melakukan cut loss, atau jual rugi, lebih baik kita evaluasi bersama dulu ya. Segala sesuatu kalau diputuskan dengan kepala dingin pasti hasilnya lebih baik.
#1 Saham yang dipilih memang sudah potensial naik?
Yang pertama perlu dievaluasi adalah pilihan sahamnya. Saham yang Anda pilih tsb apa memang sudah benar? Dari ratusan emiten di BEI kalau Anda asal pilih ya wajar saja mengalami kerugian banyak.
Saham itu ada polanya, kapan naik dan kapan turun. Anda hanya perlu memahami polanya sehingga bisa menentukan kapan harus beli dan kapan harus jual. Jika Anda hanya ikut-ikutan orang lain tanpa mengerti cara memilih saham yang benar, Anda hanya akan jadi bulan-bulanan kerugian.
Bagaimana cara memilih saham yang potensial?
Ada banyak teknik yang bisa digunakan, ada yang memakai analisis fundamental, analisis teknikal, dan banyak lainnya. Pelajari mana teknik yang memang terbukti bisa menghasilkan saham pilihan yang bagus.
“Apakah saya perlu belajar saham lagi mas?”
Yang namanya belajar kan tidak ada berhentinya. Saya pun terus belajar.
Saya menawarkan layanan rekomendasi saham dan belajar saham jika Anda mau. Bisa baca penjelasan saya disini.
“Oke mas, saya sudah belajar dan sudah yakin bahwa saham pilihan saya itu sudah benar. Tapi masih minus banyak gitu.”
Nah, selanjutnya…….
#2 Pengaturan modalnya bagaimana?
Ide dasarnya begini, jika saham Anda makin turun harganya dan di lain sisi Anda sudah yakin bahwa saham pilihan Anda sudah benar, maka kenapa tidak beli lagi saja? Toh malah enak kan bisa dapat harga yang lebih rendah.
“Hehehee uangnya sudah habis mas yang untuk investasi.”
….Itu dia masalahnya.
Berarti ada yang bermasalah dalam pengaturan modal Anda. Harusnya masih ada sisa modal yang bisa digunakan untuk kondisi demikian. Jadi, jangan langsung pakai semua modal Anda.
Buatlah persentase modal, berapapun itu komposisinya. Misalkan nih, Anda pakai 30% dari total modal Anda untuk beli saham ABCD. Kemudian beli saham HIJK dengan 30% modal lagi. Sudah, cukup gunakan itu saja dulu. Sisa modalnya dipakai untuk menambah kepemilikan saham jika ada kondisi harganya makin turun.
Atau bisa Anda buat beli saham lain yang juga prospek. Ketika saham ABCD dan HIJK sudah naik harganya dan profitnya lumayan, maka ketika itu Anda bisa cari saham lain yang prospek. Jadi Anda tidak akan bingung jika nanti ada kondisi-kondisi yang tidak diinginkan.
Oh ya satu lagi. Jangan sampai Anda menggunakan uang yang harusnya untuk kebutuhan sehari-hari ya. Gunakan uang yang memang untuk investasi. Hal yang bisa bikin panik juga biasanya karena butuh uang tapi masih nyangkut di saham.
#3 Sabar nunggu atau tidak?
Terakhir, jika saham sudah potensial dan pengaturan modal sudah benar, maka selanjutnya tinggal sabar. Investasi saham itu sebenarnya juga masalah waktu kok. Ada yang naiknya cepat, ada yang lambat.
Jika Anda tidak bisa sabar, maka saya pastikan Anda akan mengalami kerugian.
Karena apa? Karena Anda buru-buru cut loss. Padahal besoknya sahamnya naik.
Duh, nyesel kan kalau seperti itu?
Maka dari itu Anda butuh melatih kesabaran. Biarlah waktu menunjukkan kekuatannya.
Kira-kira itu 3 hal yang perlu dievaluasi jika saham yang Anda miliki harganya terus turun. Anda tidak perlu panik, cukup evaluasi saja dulu. Jika sudah maka Anda bisa menentukan akan melakukan apa. Jika memang sahamnya dipilih asal-asalan maka selanjutnya pilihlah yang benar. Jika modalnya belum diatur maka aturlah modal Anda. Jika tidak bisa sabar maka latihlah kesabaran Anda.
Sederhana bukan? Tapi percayalah itu akan sangat membantu Anda.
Baiklah, semoga sedikit yang saya sampaikan ini bisa memberikan Anda wawasan yang bermanfaat. Jika Anda butuh berdiskusi silahkan sampaikan di kolom komentar.