Mungkin saat ini Anda bingung mau memilih untuk trading saham atau trading forex. Sebenarnya saya juga pernah mengalami dilematis seperti yang Anda rasakan. Saya awal kali terjun di dunia trading forex, kemudian masuk dunia reksadana, dan terakhir saat ini di saham. Dengan pengalaman saya, akan saya coba hadirkan perbandingan trading saham dan forex.
Perbandingan yang saya lakukan berikut ini berfokus pada 3 aspek yaitu: tingkat keuntungan, macam resikonya, dan besaran modal yang dibutuhkan. Saya tidak ingin masuk lebih dalam untuk memberikan penilaian mana yang lebih baik karena saya tidak punya kapasitas untuk melakukannya. Jadi batasannya adalah saya hanya menguraikan saja.
Harapannya Anda bisa menentukan sendiri mana yang sesuai dengan kondisi Anda.
Oke, langsung saja ya…
#1 Lebih Untung Mana Saham atau Forex?
Keuntungan yang bisa didapatkan dari trading/trading saham adalah sebagai berikut:
Capital gain
Jika kita membeli saham di harga Rp 1.000/lembar, lalu 1 bulan berikutnya harga saham naik menjadi Rp 1.400/lembar, maka kita mendapatkan keuntungan. Sebenarnya model keuntungan seperti ini sudah umum adanya. Dalam trading apapun, yang dikejar biasanya adalah peningkatan modal yang berasal dari selisih harga beli dan jual.
Dividen
Mungkin ini yang menjadi ciri khas dari saham. Adanya dividen. Ketika kita membeli saham ABCD maka kita sama saja dengan menjadi salah satu pemilik aset perusahaan. Jika ada laba yang diperoleh perusahaan, maka kita juga akan ikut mendapatkan pembagian keuntungan perusahaan. Dan tentunya sesuai porsi kepemilikan saham kita.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari trading forex adalah sebagai berikut:
Perubahan nilai kurs
Trading forex atau trading valas (valuta asing) berarti Anda memperoleh untung jika ada perubahan nilai kurs. Misalnya hari ini Anda beli uang dollar amerika sejumlah $10 dengan kurs $1=Rp 14.000. Lalu besoknya nilai kurs menjadi $1=Rp 14.300, dan Anda menjualnya maka saat itulah Anda mendapatkan untung.
Bedanya dengan saham adalah Anda bisa melakukan transaksi jual tanpa harus membeli dulu. Jadi ketika Anda menganalisa bahwa nilai kurs akan turun maka Anda melakukan order jual dan kurs benar turun, maka Anda mendapatkan keuntungan.
Anda tidak akan mendapatkan dividen dari trading forex karena itu bukan aset perusahaan. Itu adalah mata uang negara. Keuntungan Anda hanya bergantung pada perubahan nilai tukar mata uang antara negara.
Jadi lebih untung mana?
Sekali lagi saya tidak mengatakan lebih untung saham daripada forex atau sebaliknya. Hal itu sangat relatif. Oh ya satu lagi, dalam trading forex ada faktor leverage atau margin. Anda bisa bertransaksi lebih besar, jauh berkali lipat dari modal Anda. Hal itu karena Anda mendapatkan hutang dari broker. Sehingga ibaratnya jika Anda untung maka untungnya berkali-kali lipat.
Di saham apakah tidak ada?
Ada. Tapi hanya untuk nasabah yang mengajukan permohonan untuk penambahan fasilitas margin. Jadi itu adalah fasilitas terpisah, bukan default seperti forex.
Keuntungan yang bisa Anda dapatkan dipengaruhi oleh ketepatan analisa yang Anda lakukan, modal yang Anda gunakan, dan kondisi pasar yang dinamis. Jika kita mau melakukan eksperimen sekalipun, dengan modal yang sama, belum tentu forex lebih banyak untung dan sebaliknya.
#2 Lebih Kecil Mana Resiko Saham atau Forex?
Selanjutnya kita lihat resiko antara saham dan forex. Berikut ini resiko yang bisa terjadi ketika kita masuk dalam dunia forex atau saham.
Margin call
Baik di saham maupun forex, sama-sama ada resiko hal ini. Bedanya adalah di forex ini merupakan suatu hal yang mutlak bisa terjadi. Tapi di saham, ini hanya akan terjadi jika kita mengaktifkan fasilitas margin. Hal ini terjadi karena pihak broker atau sekuritas memberikan batasan terhadap modal yang mereka pinjamkan.
Di forex, batasannya adalah prosentase modal tersisa. Jadi berapa hari pun kita mau menahan posisi, tidak masalah. TAPI, pihak broker akan mengenakan swap fee untuk tiap harinya jika posisi kita tahan. Tapi di sisi lain memang ada pilihan akun non swap fee.
Di saham, batasannya adalah pada hari. Biasanya dibatasi selama 3 hari, ada juga yang 1 hari. Jadi ketika Anda tidak menjual saham yang Anda beli, maka akan dilakukan force sell oleh sekuritas.
Capital loss
Pada prinsipnya, baik di saham maupun forex, kita mempunyai potensi untuk kehilangan modal. Jika di forex kita melakukan order jual tapi harga semakin naik dan kita sudahi order maka kita rugi. Di saham pun demikian, jika kita order beli tapi harga semakin turun lalu kita memutuskan jual maka akan mengalami kerugian. Dalam aspek ini keduanya mempunyai potensi yang sama.
“Mas, kan forex ada margin jadi lebih beresiko dong karena potensi capital loss lebih besar?”
Jika dibandingkan dengan saham yang tidak ada margin (secara default) memang kelihatan lebih aman saham. Tapi dalam forex pun sebenarnya kita bisa menghindari margin call dengan pengaturan modal yang sangat ketat. Jadi ketika harga berlawanan arah dengan posisi kita maka tidak akan terjadi margin call.
Keamanan dana
Dalam trading saham, ada jaminan terhadap dana nasabah. Dulu memang dana nasabah belum dipisah di rekening yang berbeda dengan rekening sekuritas. Jadi ada potensi pihak sekuritas bisa menyalahgunakan dana nasabah. Tapi sudah ada peraturan yang mewajibkan sekuritas untuk membuatkan nasabah Rekening Dana Nasabah (RDN). Anda bisa membaca selengkapnya disini dan disini juga.
Untuk forex mungkin agak rawan karena banyak broker yang ijinnya tidak lengkap. Itulah mungkin sebab sangat mudah sekali kita membuka akun untuk transaksi forex. Tidak seperti saham yang membutuhkan waktu cukup lama serta persyaratan yang cukup ribet. Anda bisa membaca informasi tentang salah satu kasus penyalahgunaan dana nasabah forex disini.
Secara sekilas memang terlihat forex mempunyai potensi resiko yang lebih besar. Kemungkinan hal itu dikarenakan adanya margin, yang akhirnya menuntut pengaturan modal yang sangat ketat. Untuk memilih broker pun harus sangat teliti karena sifatnya yang global.
Berbeda dengan saham yang tidak ada margin serta jaminan dari pihak berwenang.
#3 Lebih Kecil Mana Modal Saham atau Forex?
Berkaitan dengan modal, sepertinya hampir sama saja. Jika kebanyakan orang bilang bahwa untuk trading saham membutuhkan modal yang besar, maka saya katakan tidak demikian juga.
Katakan misal saya modal Rp 1 juta. Itu sudah bisa kok untuk trading saham.
Untuk trading forex? Bisa juga dengan modal Rp 1 juta (sekitar $70 USD). Kalau orang bilang lebih kecil forex karena bisa dengan modal $10 USD maka trading saham pun juga bisa dengan modal sekitar Rp 140.000. Sama saja sebenarnya, yang beda mungkin kecepatan berkembangnya modal. Atau kecepatan hilangnya modal.
Jadi lebih kecil mana? Saya katakan sama saja. Tidak ada perbedaan yang menonjol. Kalau pun karena ada margin dikatakan forex lebih kecil modalnya, saham pun juga bisa pakai margin jika diaktifkan fasilitasnya.
Itu menurut saya perbandingan antara trading forex dan saham secara umum. Jika Anda ingin memilih tentu harus disesuaikan dengan kondisi Anda. Mulai dari profil resiko, kemampuan teknis, modal, kapasitas waktu, dsb. Saya tidak ingin menyarankan untuk memilih antara saham atau forex. Itu kembali pada diri Anda sendiri.
Oh ya tambahan…
Lebih Mudah Mana Trading Saham atau Forex?
Sebenarnya sama saja. Baik trading forex maupun saham, kita bisa menggunakan smartphone, tidak harus menggunakan laptop. Mulai dari proses pendaftaran hingga transaksi sama-sama bisa dilakukan secara online, melalui aplikasi atau website.
Terkait teknik analisa kurang lebih ada yang sama, khususnya analisa teknikal.
Oke, begitu saja dulu…
Semoga Anda bisa menentukan dengan bijak untuk mengalokasikan uang Anda. Jangan sampai Anda menyesal dengan keputusan yang sudah dibuat. Anda bisa melengkapi pemahaman Anda dengan banyak mencari informasi lain.